Pengikut

Ahad, 22 Jun 2014

Bab Jamakkan zuhur dan asar

عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا بِالْمَدِينَةِ فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا سَفَرٍ قَالَ أَبُو الزُّبَيْرِ فَسَأَلْتُ سَعِيدًا لِمَ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ أَرَادَ أَنْ لَا يُحْرِجَ أَحَدًا مِنْ أُمَّتِهِ

 رَوَاهُ مُسْلِمٌ 

 Dan ibnu Abbas, katanya: "Pemah Rasulullah s.a.w. menjama'kan sembahyang Zhuhur dan 'Ashar dikota Madinah bukan waktu takut atau waktu musafir. Kata Abu Zuber, saya bertanya kepada Sa'id bin Djabir (sahabat Nabi juga): Sebab apa Rasulullah s.a.w. berbuat begitu? Jawab Sa'id: Saya pemah menanya kepada Abdullah bin Abbas seperti pertanyaanmu ini, maka saya mendapat jawaban: Agar seseorang dari ummat Islam tidak mengalami kesulitan."

Riwayat Muslim

Tiada ulasan:

Catat Ulasan