Pengikut

Rabu, 2 Julai 2014

Bab Bakti anak setelah ke dua orang tuanya meninggal

وَعَنْ أَبِي أُسَيْدٍ السَّاعِدِيِّ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ : بَيْنَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - إِذْ جَاءَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَلَمَةَ ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا ؟ قَالَ : " نَعَمْ ، الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا ، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا ، وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا ، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا " .

رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ ، وَابْنُ مَاجَهْ .

Dari Ibnu Usaid As-Saa’idiy, ia berkata: “Ketika pada suatu kali kami berada bersama Rasulullah s.a.w. – semoga Allah tetap melimpahkan salawat dan salam atas beliau – tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari Bani Salamah, orang itu bertanya: “Ya Rasulullah, apakah masih tersisa untukku suatu amalan yang dapat aku kerjakan sebagai baktiku kepada kedua orang tuaku setelah mereka berdua meninggal dunia.” Beliau menjawab: “Ya, yaitu mendoakan keduanya, memintakan ampunan bagi keduanya, melaksanakan janji keduanya setelah wafat keduanya, dan menyambung silaturrahim (hubungan rahim) yang tak dapat terhubung kecuali melalui keduanya, serta memuliakan teman keduanya.”

Riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan