Pengikut

Sabtu, 21 Mei 2016

Bab larangan meratap ketika kematian

حَدَّثَهُ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو بُرْدَةَ بْنُ أَبِي مُوسَى قَالَ وَجِعَ أَبُو مُوسَى وَجَعًا فَغُشِيَ عَلَيْهِ وَرَأْسُهُ فِي حَجْرِ امْرَأَةٍ مِنْ أَهْلِهِ فَصَاحَتْ امْرَأَةٌ مِنْ أَهْلِهِ فَلَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَرُدَّ عَلَيْهَا شَيْئًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ أَنَا بَرِيءٌ مِمَّا بَرِئَ مِنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَرِئَ مِنْ الصَّالِقَةِ وَالْحَالِقَةِ وَالشَّاقَّةِ
Dari Abu Burdah bin Abu Musa, katanya : "Abu Musa sakit kuat, ia pingsan dan kepalanya di atas pangkuan seorang perempuan ahli keluarganya. Melihat itu seorang dari istrinya menjerit-jerit. Abu Musa tak kuasa melarangnya setelah ia sedar, berkatalah ia : Saya telah berlepas diri daripada sesuatu yang Rasulullah s.a.w. berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Rasulullah s.a.w telah berlepas diri dari orang yang meraung-raung, mencukur rambut dan mengoyak-ngoyak pakaiannya (ketika terjadinya kematian)

Hadis riwayat  Muslim

Tiada ulasan:

Catat Ulasan