Pengikut

Rabu, 18 Jun 2014

Bab anak-anak orang musyrikin - bila mati

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ اللَّيْلَةَ رُؤْيَا قَالَ فَإِنْ رَأَى أَحَدٌ قَصَّهَا فَيَقُولُ مَا شَاءَ اللَّهُ فَسَأَلَنَا يَوْمًا فَقَالَ هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ رُؤْيَا قُلْنَا لَا قَالَ لَكِنِّي رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي فَأَخَذَا بِيَدِي فَأَخْرَجَانِي إِلَى الْأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ فَإِذَا رَجُلٌ جَالِسٌ وَرَجُلٌ قَائِمٌ بِيَدِهِ كَلُّوبٌ مِنْ حَدِيدٍ قَالَ بَعْضُ أَصْحَابِنَا عَنْ مُوسَى إِنَّهُ يُدْخِلُ ذَلِكَ الْكَلُّوبَ فِي شِدْقِهِ حَتَّى يَبْلُغَ قَفَاهُ ثُمَّ يَفْعَلُ بِشِدْقِهِ الْآخَرِ مِثْلَ ذَلِكَ وَيَلْتَئِمُ شِدْقُهُ هَذَا فَيَعُودُ فَيَصْنَعُ مِثْلَهُ قُلْتُ مَا هَذَا قَالَا انْطَلِقْ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُضْطَجِعٍ عَلَى قَفَاهُ وَرَجُلٌ قَائِمٌ عَلَى رَأْسِهِ بِفِهْرٍ أَوْ صَخْرَةٍ فَيَشْدَخُ بِهِ رَأْسَهُ فَإِذَا ضَرَبَهُ تَدَهْدَهَ الْحَجَرُ فَانْطَلَقَ إِلَيْهِ لِيَأْخُذَهُ فَلَا يَرْجِعُ إِلَى هَذَا حَتَّى يَلْتَئِمَ رَأْسُهُ وَعَادَ رَأْسُهُ كَمَا هُوَ فَعَادَ إِلَيْهِ فَضَرَبَهُ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَا انْطَلِقْ فَانْطَلَقْنَا إِلَى ثَقْبٍ مِثْلِ التَّنُّورِ أَعْلَاهُ ضَيِّقٌ وَأَسْفَلُهُ وَاسِعٌ يَتَوَقَّدُ تَحْتَهُ نَارًا فَإِذَا اقْتَرَبَ ارْتَفَعُوا حَتَّى كَادَ أَنْ يَخْرُجُوا فَإِذَا خَمَدَتْ رَجَعُوا فِيهَا وَفِيهَا رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَا انْطَلِقْ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى نَهَرٍ مِنْ دَمٍ فِيهِ رَجُلٌ قَائِمٌ عَلَى وَسَطِ النَّهَرِقَالَ يَزِيدُ وَوَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ عَنْ جَرِيرِ بْنِ حَازِمٍ وَعَلَى شَطِّ النَّهَرِ رَجُلٌ بَيْنَ يَدَيْهِ حِجَارَةٌ فَأَقْبَلَ الرَّجُلُ الَّذِي فِي النَّهَرِ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ رَمَى الرَّجُلُ بِحَجَرٍ فِي فِيهِ فَرَدَّهُ حَيْثُ كَانَ فَجَعَلَ كُلَّمَا جَاءَ لِيَخْرُجَ رَمَى فِي فِيهِ بِحَجَرٍ فَيَرْجِعُ كَمَا كَانَ فَقُلْتُ مَا هَذَا قَالَا انْطَلِقْ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى انْتَهَيْنَا إِلَى رَوْضَةٍ خَضْرَاءَ فِيهَا شَجَرَةٌ عَظِيمَةٌ وَفِي أَصْلِهَا شَيْخٌ وَصِبْيَانٌ وَإِذَا رَجُلٌ قَرِيبٌ مِنْ الشَّجَرَةِ بَيْنَ يَدَيْهِ نَارٌ يُوقِدُهَا فَصَعِدَا بِي فِي الشَّجَرَةِ وَأَدْخَلَانِي دَارًا لَمْ أَرَ قَطُّ أَحْسَنَ مِنْهَا فِيهَا رِجَالٌ شُيُوخٌ وَشَبَابٌ وَنِسَاءٌ وَصِبْيَانٌ ثُمَّ أَخْرَجَانِي مِنْهَا فَصَعِدَا بِي الشَّجَرَةَ فَأَدْخَلَانِي دَارًا هِيَ أَحْسَنُ وَأَفْضَلُ فِيهَا شُيُوخٌ وَشَبَابٌ قُلْتُ طَوَّفْتُمَانِي اللَّيْلَةَ فَأَخْبِرَانِي عَمَّا رَأَيْتُ قَالَا نَعَمْ أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ بِالْكَذْبَةِ فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي الثَّقْبِ فَهُمْ الزُّنَاةُ وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهَرِ آكِلُوا الرِّبَا وَالشَّيْخُ فِي أَصْلِ الشَّجَرَةِ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَام وَالصِّبْيَانُ حَوْلَهُ فَأَوْلَادُ النَّاسِ وَالَّذِي يُوقِدُ النَّارَ مَالِكٌ خَازِنُ النَّارِ وَالدَّارُ الْأُولَى الَّتِي دَخَلْتَ دَارُ عَامَّةِ الْمُؤْمِنِينَ وَأَمَّا هَذِهِ الدَّارُ فَدَارُ الشُّهَدَاءِ وَأَنَا جِبْرِيلُ وَهَذَا مِيكَائِيلُ فَارْفَعْ رَأْسَكَ فَرَفَعْتُ رَأْسِي فَإِذَا فَوْقِي مِثْلُ السَّحَابِ قَالَا ذَاكَ مَنْزِلُكَ قُلْتُ دَعَانِي أَدْخُلْ مَنْزِلِي قَالَا إِنَّهُ بَقِيَ لَكَ عُمُرٌ لَمْ تَسْتَكْمِلْهُ فَلَوْ اسْتَكْمَلْتَ أَتَيْتَ مَنْزِلَكَ

رواه بخاري 

 Diriwayatkan dari Samurah bin Jun-dalt: Setiap kali Rasulullah s.a.w. menyelesaikan solat (subuh), Nabi s.a.w akan menghadapkan wajahnya yang mulia kcpada kami dan bertanya, "Siapa di antara kalian yang bermimpi tadi malam?" Maka orang yang bermimpi malam itu akan mcnceritakannya. Nabi s.a.w. akan mengatakan: 'MasyaAllah' . Pada suatu hari Nabi s.a.w. bertanya apakah ada salah seorang dari kami yang melihat sesuatu di dalam mimpinya. Kami menjawab tidak.

Nabi Saw. bcrsabda, "Tetapi tadi malam aku telah melihat (dalam mimpi) dua orang laki-laki menemuiku, menjabat tanganku, dan membawaku ke Tanah Suci. Di sana, aku melihat seseorang tengah duduk dan yang lainnya bcrdiri memegang sebuah pengait besi dan menekannya ke mulut orang yang tersebut pertama hingga mengenai tulang rahang-nya, merobek pipinya yang sebelah, dan pipinya yang sebelah lagi; pada saat yang bersamaan pipinya yang sebelah tclah normal kembali. Bcgitulah hal itu dilakukan berulang kali. Aku berkata, Apa ini?' Mereka bcrkata agar meneruskan perjalanan hingga kami melihat seorang laki-laki yang berbaring dalam posisi meniarap, dan lelaki lain berdiri di atas kepalanya membawa sebuah batu atau kepingan 
karang, meremukkan kepala orang yang disebut pertama, dengan batu itu. Setiap kali ia memukul kepala orang itu batu itu menggelinding. Ia mengambil batu itu dan kctika kembali, kcpala orang yang tclah hancur itu tclah normal kembali dan ia kembali menghancurkan kepala orang itu (dan begitu seterusnya). Aku bcrkata, `Siapa (apa) ini?' Mereka mengatakan kepadaku agar meneruskan perjalanan: maka kami pun meneruskan perjalanan hingga melewati sebuah lubang mirip sebuah tungku; yang atasnya sempit dan bawahnya lebar, dan api bcrkobar-kobar eli bawah lubang itu. Sctiap kali nyala api membesar orang-orang tcrangkat ke atas seakan-akan mereka hendak terlontar dari sana, dan setiap kali nyala api menjadi lebih tenang, orang-orang jatuh kc bawahnya. Orang-orang ini terdiri dari laki-laki dan perempuan yang telanjang. Aku berkata,`Siapa (apa) ini?' Mereka mengatakan kepadaku agar mencruskan perjalanan. Maka kami pun meneruskan perjalanan hingga tiba di scbuah sungai darah dan scorang laki-laki berkubang di dalamnya. Seorang laki-laki lain (berdiri di pinggir sungai) dengan sejumlah batu di depannya, laki-laki ini menyerang orang yang disebut pertama. Setiap kali orang yang berada di dalam sungai ingin ke luar dari sana, laki-laki ini melemparkan sebuah batu ke mulutnya sehingga menyebabkan ia terjerembab ke tempatnya semula. Aku berkata, `Siapa (apa) ini?' Mereka mengatakan kepadaku agar meneruskan perjalanan, maka kami pun meneruskan perjalanan hingga tiba di sebuah kcbun hijau lebat yang elok dan di dalamnya terdapat scbuah pohon yang luar biasa besarnya. Di bawah pohon itu duduk seorang Ielaki tua dcngan sejumlah anak. (Aku melihat) scorang lelaki lain dengan api di depannya dan ia mengobarkannya. Kemudian mereka (dua sahabatku) membawaku memanjat pohon itu dan membawaku masuk ke sebuah rumah yang paling indah yang pernah kulihat. Di dalarnnya terdapat sejumlah orang tua dan anak muda, perempuan dan anak-anak Kemudian mereka mcmbawaku keluar dari rumah itu lalu mcmbawaku memanjat pohon itu Icbih tinggi dan membawaku masuk ke sebuah rumah yang lain yang Iebih elok dan lebih indah dari sebelumnya yang bcrisi orang-orang tua dan orang-orang muda. 

Aku berkata kepada mereka (dua sahabat-ku), Anda tclah mcmbuatku berkcliling sepanjang malam. Ccritakan padaku semua yang tclah kulihat.' Mcrcka berkata, `Baiklah, Orang yang kau lihat dirobek pipinya, dahulunnya seorang pembohong dan sclalu mcngatakan kebohongan. Atas perintahnya orang-orang akan menyebarkan kebohongannya ke scluruh dunia. Maka ia akan dihukum seperti itu pada hari kiamat. Orang yang kau lihat kcpalanya dihancurkan adalah orang yang telah diberi Allah pengetahuan Al-Quran tetapi ia tidur scpanjang malam (tidak membacanya) dan perbuatannya di dunia tidak didasarkan atasnya (Al Quran) Maka demikianlah hukumannya di hari qiamat.

Dan orang-orang yang kau lihat berada di dalam lubang adalah orang-orang yang berzina (para pezina). Orang-orang yang kaulihat berkubang di sungai darah adalah para rentenir (berhubungan dcngan riba). Dan orang yang kau lihat duduk di bawah pohon adalah Ibrahim a.s. Anak-anak yang sekclilingnya adalah ruh orang-orang yang telah mcninggal. Dan orang yang mengobarkan nyala api adalah Malik, penjaga pintu neraka. Adapun rumah pertama yang kau masuki adalah rumah orang-orang beriman pada umunnya. Sedangkan rumah kedua (yang kau masuki) adalah rumah para syahid. Aku adalah Jibril dan ini adalah Angkat kcpalamu.' Aku mengangkat kepala-ku dan mclihat sesuatu scperti awan di atas-ku. Mereka berkata, 'Intlah tempatmu.' Aku berkata, s•inkan aku masuk ke tempatku.' Mereka berkara, terdapat sebagian usiamu yang belum digenapkan olehmu. Apabila telah genap (sisa usia hidupmu) kau akan masuk ke tempatmu."

Riwayat Bukhari




Tiada ulasan:

Catat Ulasan