عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , أَنَّهُ مَرَّ بِامْرَأَةٍ مُجِحٍّ عَلَى بَابِ فُسْطَاطٍ , فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " لَعَلَّهُ يُرِيدُ أَنْ يُلِمَّ بِهَا ؟ " , فَقَالُوا : نَعَمْ , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ أَلْعَنَهُ لَعْنًا يَدْخُلُ مَعَهُ قَبْرَهُ , كَيْفَ يُوَرِّثُهُ وَهُوَ لَا يَحِلُّ لَهُ ؟ كَيْفَ يَسْتَخْدِمُهُ وَهُوَ لَا يَحِلُّ لَهُ ؟ "
رواه مسلم وأحمد
رواه مسلم وأحمد
Abud Darda' r.a. meriwayatkan bahwa Nabi saw. mendatangi seorang tawanan yang hamil tua di pintu Fusthath, laht beliau bertanya, "Mungkin Abud Darda' ingin memilikinya Para sahabat menjawab, "Ya." Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sungguh aku ingin melaknatnya hingga laknat tersebut dibawanya ke kubur. Bagaimana dia menjadikan wanita itu sebagai ahli waris, sedang wanita itu tidak boleh dia setubuhi? Bagaimana dia mempergunakan wanita itu, sedang wanita itu tidak boleh dia setubuhi"
Riwayat Muslim dan Ahmad
Tiada ulasan:
Catat Ulasan